Selat Melaka adalah kawasan awal peradaban Nusantara. Internasionalisasi ekonomi yang
pernah dijalankan Masyarakat di Kawasan ini sejak masa Kerajaan Koying di awal
abad pertama, kegemilangan Sriwijaya di Abad ke 6 yang dilanjutkan oleh kemasyhuran Melaka di abad ke14 sampailah kerajaan Siak di abad ke 18 semuanya
menjadikan kawasan hamparan Pesisir Timur Sumatera ini sebagai tumpuan utama
ekonomi dan peradaban Nusantra.
Tetapi hari ini, kawasan ini seolah-olah dilupakan. Pulau-pulau pesisir itu sudah hampir hanyut karena tidak
memiliki kekuatan-kekuatan politik. Tidak ada regulasi dan kebijakan yang
mengarah, ataupun berpihak kepada pembangunan kawasan Pesisir Selat Melaka terutama yang berada ditepi timur Sumatera.
Untuk itu saya DR. H. M. Rizal Akbar, S.Si, M.Phil selaku budak Melayu pesisir dengan segala cita rasa dan perjuangan yang sama dengan pendahulu dan leluhur masyarakat dikawasan ini, ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk
sama-sama berjuang menjadikan daerah ini sebagai masa depan generasi kita. Masa depan
provinsi Riau dan masa depan Indonesia.
Visi
Memperjuangkan Kebijakan Nasional Dalam Rangka Memajukan
Kampung Melayu Riau Pesisir Guna Kesejahtraan Ummat Untuk Kemaslahatan
Indonesia
Misi
- Menyerap Aspirasi Masyarakat dan Pemerintah Provinsi Riau, Khususnya dalam upaya memajukan Kampung Melayu Riau Pesisir
- Membangun komunikasi dan jaringan kepada semua stakeholders Pembangunan, baik di daerah maupun pusat, guna memperjuangkan kemajuan Kampung Melayu Riau Pesisir.
- Turut mendukung dalam memaksimalkan Potensi Perolehan Daerah dalam kebijakan Fiskal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan Pembangunan Daerah khususnya dalam memajukan Kampung Melayu Riau Pesisir
- Mensosialisasikan potensi Kawasan Kampung Melayu Riau Pesisir untuk dapat maksimal guna memberikan kesejahteraan Ummat dan Kemaslahatan Bagi Indonesia
Dr. H. M. Rizal Akbar, S.Si, M.Phil adalah doctor ekonomi islam terbaik universitas Trisakti Jakarta tahun 2016. Anak bungsu dari pasangan H. Akbar Ali (Alm) dan Hj. Aisyah (Almh) ini lahir di Sungai Alam, Bengakalis 12 September 1974. Menikah dengan Lestary Fitriany ST, ME yang merupakan Putri dari H. A. Nong Manan, yang merupakan tokoh masyarakat di Selat Panjang Kepulauan Meranti.
Masa kecil dan remajanya dihabiskan bersama
rekan-rekannya di SD Negeri 61 Sungai Alam, SMPN 3 Bengkalis dan SMAN 2
Bengkalis. Sarjan S1 Diselesaikannya di Universitas Riau, Pada Jurusan
Matematika FMIPA, Tahun 1998. Menyelesaikan S2 di Universiti Kebangsaan
Malaysia (UKM). Pada tahun 2007 dengan gelar Master Of Philosopy (M. Phil) yang
selanjutnya mengantarkan beliau pada program Doktor di Islamic Economic dan
Finance (IEF) Universitas Trisakti Jakarta yang diselesaikannya pada tahun 2016
dengan kelulusan Cumlaude, dan Doktor Ekonomi terbaik I.
Jabatan
Selain sebagai ketua Yayasan Tafaqquh Fiddin yang mendirikan Institut Agama Islam Tafaqquh fiddin (IAITF) Dumai, Beliau juga sebagai adalah dosen profesional dalam bidang ekonomi pembangunan Islam. Dalam bidang pemerintahan, beliau pernah menjadi anggota dan Ketua Fraksi gabungan di DPRD provinsi Riau pada tahun 2004-2009. Namun sebelumnya Beliau juga pernah dipercaya sebagai Sekretaris Eksekutif merangkap anggota tim Pertimbangan Kajian Kebijakan Gubernur Riau (TPK2-GUBRI) pada tahun 2003 s/d 2008.
Kancah Politik
Di Kancah politik Rizal Akbar dikenal sebagai politisi
ideologis Gusdur Riau. Beliau pernah menjabat Sekretaris wilayah dan bahkan
ketua DPW PKB Riau di masa Gusdur, hingga tahun 2008. Sejak itu beliau meninggalkan Kancah politik praktisnya, namun
beliau tidak pernah berhenti berjuang guna memajukan Tanah Melayu provinsi Riau
tercinta. Sekolah Tinggi Agama Islam yang didirikannya pada tahun 1999 itu
akhirnya beliau berhasil memperjuangkan untuk naik status menjadi Institut
Agama Islam pada tahun 2014. Selain itu dalam hal pembelaan adat istiadat
Melayu, Beliau adalah Peneliti dan penulis buku “Tanah Ulayat” yang diterbitkan
pada tahun 2004, serta banyak lagi hasil karya ilmiahnya yang bahkan sudah memiliki
hak kekayaan Intelektualnya (HAKI)
Jaringan Ulama
Rizal Akbar Terlahir dari keluarga Ulaa yang terintegrasi
dengan jaringan ulama besar tanah Sumatera, Jawa, Kalimantan, serta semananjung
Malaya. Sehingga tidak heran bila karir Organisasinya terbangun dirumah besar
Nahdatul Ulama. Disini karirnya dimulai dari pengurus PC PMII Riau Tahun 1994,
Ketua PW GP ANSOR Riau 2001 serta ketua PW LPNU Riau tahun 2003 dan kini tetap
konsisten sebagai Mutasyar PC NU Kpta Dumai Sejak tahun 2022 lalu.
Potret Perjuangan
Sealin dikenal sebagai Doktor Ekonomi, beliau juga dikenal
sebagai tokoh pejuang Pendidikan. Hal itu dapat dilihat dari berbagai gebrakan
inovatifnya dalam bidang Pendidikan. Selain pendiri Institut Agama Islam
Tafaqquh Fiddin (IAITF ) Dumai Sejak TAHUN 1999, Beliau adalah deklarator serta yang mengilhami berdirinya Perhimpunan
Selat Melaka (PIPSM) pada tahun 2019 yang merupakan organisasi ilmuwan level
Internasional Indoensia Malaysia , dan beliau menjabat sekretaris Jendral
organisasi tersebut. Center For Islamic
Philanthropy & Social Finance (CIPSF) juga beliau dirikan di Institut Agama
Islam Tafaqquh Fiddin Dumai pada tahun 2018 sebagai Lembaga yang mengembangkan
potensi zakat,wakaf, infak dans edekah. Selain itu, Tafidu Media yang terdiri
dari TV, Radio Online, Majalah, Jurnal serta penerbitan buku juga beliau
dirikan untuk menampung kreativitas literasi Masyarakat. Di Ikatan Cendekiawan
Muslim se-Indonesia (ICMI) Orwil Riau, Rizal Akbar Dipercayai sebagai Wakil
Ketua Bidang Ekonomi Ummat Yang berhasil menerbitkan buku berjudul “ Menata
RiaU, Menatap Indonesia.
Tokoh Perubahan
Tokoh yang pernah maju sebagai calon Wakil Walikota Dumai
pada pilkada dumai tahun 2020 berpasangan dengan Hendri Sandra dengan Slogan
“HANDAL” ini, selalu memiliki motivasi yang tinggi untuk kemajuan terutama
dalam upaya memajukan kampung-kampung Melayu Pesisir Selat Melaka yang tidak
lain merupakan tanah kelahirannya
Sumber : www.rizalakbar.com