Ketika Gus Men Berpihak Pada PTKIS

SahabatRiau
0


SAHABATRIAU. Gus Men, panggilan akrab Mentri Agama RI Gus Yaqut Cholil Qoumas saat ini menunjukan kepedulian besarnya pada pergerakan lembaga pendidikan Islam Swasta di Indonesia terutama Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS). Tidak tanggung-tanggung tahun 2023 ini, banyak bantuan yang diberikan kepada lembaga pendidikan dengan porsi yang dibalik. Biasanya porsi pendidikan negeri lebih besar namun kebijakan Gus Men malah memberikan porsi lebih kepada PTKIS, demikian diungkapkan oleh Prof Dr. Ahmad Zainul Hamdi Direktur Diktis Kemenag RI. Pada sambutan pembukaan Bimtek Bantuan Peningkatan Digitalisasi PTKIS di Hotel Luminor Jakarta Senin malam (4/12). 

Paradigma baru pengembangan pendidikan tinggi keagamaan Islam ini mesti disambut baik oleh semua pihak. Karena paling tidak terkait tiga  faktor, yakni: Pertama, pemerataan pendidikan dan pembangunan. Kedua, APK Pendidikan Tinggi. Serta  ketiga, moderasi beragama dan kebangsaan.


Pada aspek pemerataaan pendidikan, PTKIS adalah wilayah pendidikan tinggi swasta yang banyak dimasuki oleh yayasan pendidikan yang didirikan atas dasar pengembangan dakwah dan tidak semata-mata bisnis pendidikan. Sehingga wajar saja PTKIS tersebar di Daerah-daerah kecil di Indonesia yang seyogyanya tidak memiliki market pendidikan Tinggi yang baik. Akibatnya banyak PTKIS yang kekurangan mahasiwa, sehingga memiliki Cash flow yang lemah sehingga manajemen pembiayaan yang tidak profesional, namun PTKIS tetap bisa bertahan untuk memenuhi kekosongan pendidikan serta kebutuhan SDM lokal yang amat terbatas. Dengan Pendidikan  Agama Islam adalah program studi favorit karena pasar guru agama disekolah dasar dan menengah, namun tidak untuk program studi lainnya. 


Dengan demikian wajar saja STAI, STIT, STIE dan IAI ada dimana-mana bahkan dipelosok-pelosok Indonesia. Sehinga membuka kesempatan kepada segenap anak bangsa untuk mengakses pendidikan. Sehingga kebijakan GusMen yang berpihak kepada PTKIS sangat tepat supaya dalam konteks pemerataan pendidikan tinggi Islam  itu, kualitasnya perlu terus ditingkatkan. Sehingga pemeratan pendidikan dapat dirasakan oleh setiap masyarakat daribpelosok manapun di Indonesia, apalagi dengan hadirnya bantuan penguatan  digitalisasi PTKIS yang diluncurkan pada tahun 2023 ini. 


Demikian pula halnya bahwa PTKIS berkonstribusi pada peningkatan  Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan Tinggi. Angka ini merupakan indeks perbandingan antara jumlah penduduk yang masih bersekolah di jenjang pendidikan tinggi (tanpa memandang usia), dengan jumlah penduduk yang memenuhi syarat resmi penduduk usia sekolah di jenjang yang sama. APK pendidikan tinggi di Indonesia masih rendah 39,37 persen masih dibawah Thailand dan Malaysia masing-masing 49,29 persen  dan 43 persen. 


Dengan paradigma yang mengedepankan PTKIS secara tidak langsung akan meningkatkan APK pendidikan tinggi di Indonesia. Dimana dengan memperhatikan kualitas penyelengaraan PTKIS melalui stimulus bantuan sarana dan prasarana, penelitian dan pengabdian, digitalisasi pendidikan serta peningkatan kapasitas Dosen Melalui Sertifikasi dan Beasiswa S2 dan S3 serta porsi yang lebih kepada penerimaan mahasiswa program KIP akan memicu peningkatan minat masyarakat untuk mengakses PTKIS yang ada di daerahnya masing-masing yang sulit menjangkau kampus-kampus besar akibat keterbatasan biaya dan sebagainya.


Selain itu paradigma mengedepankan PTKIS juga akan berdampak besar pada upaya menyebar luaskan pandangan moderasi beragama dan semangat kebangsaan. Hal ini sangat dimungkinkan bahwa PTKIS dengan program studi dan kajian keagamaan akan lebih mudah untuk merespon serta menjadi agen moderasi yang diintegrasikan dalam pengabdian kepada masyarakat bagi setiap PTKIS. Upaya ini jauh lebih mudah bagi PTKIS dibandingkan PTKIN karena PTKIS selain pada umumnya dibangun oleh yayasan yang berbasis lokal, juga berada digarda terdepan ceruk-ceruk kawasan Indonesia yang tidak terjangkau oleh PTKIN. 


Penulis : Dr. H. M. Rizal Akbar, M. Phil

Dosen IAITF Dumai

Sekjen Perhimpunan Ilmuwan Pesisir Selat Melaka




Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)