Pada acara tersebut tampak juga hadir beberapa pengurus PC NU, GP Ansor dan Banser Kota Dumai. Acara istighosah dipandu oleh KH Rahmad Afifi, yang selanjutnya disambung oleh DR. H. M. Rizal Akbar, S. Si, M. Phil sebagai pencaramah dengan tema, Santri, Ulama dan Peradaban.
Selaku Majelis Pembina PKC PMII Riau dan Kepulauan Riau, Rizal menyampaikan bahwa Peringatan hari Santri Nasional yang tepatnya tanggal 22 Oktober itu diawali dengan sejarah resolusi jihad yang dibacakan oleh KH. Hasyim Ashari. Sehingga dua puluh hari kemudian tepatnya tanggal 10 November 1945 pecah perang arek-arek Suroboyo, yang menentang masuknya tentara Sekutu di Indonesia.
Rizal menegaskan, bahwa begitulah hebatnya Ulama saat itu, mereka dengan tegas mendukung upaya kemerdekaan yang diproklamasikan oleh Soekarno dan Hatta, tanpa mempersoalkan apapun, penyatuan diantar nasionalis dan religius hadir saat itu, tanpa ada perdebatan-perdebatan ini dan itu.
Peran besar ulama saat itu adalah ketika mereka mengerti dengan hajat kemerdekaan yang diperjuangkan oleh pemuda dan kaum nasionalis. Hal ini harus ditiru oleh generasi saat ini. Harusnya tidak ada lagi jarak ketika kita megedepankan kepentingan nasional, tidak boleh ada kecurigaan antar kelompok manapun, namun yang penting harus ada dialog diantar semua kelompok supaya tidak ada persepsi yang keliru, ungkap Rizal.
#MF