Dampak Virus Corona

SahabatRiau
0

Oleh: Lailatul Husna
Mahasiswa IAITF Dumai
Kondisi negeri ku belum bisa dikatakan stabil, semakin hari semakin banyak warga yang mengeluh dengan keadaan sekarang ini, ini masih terkait dari dampak wabah virus Corona yang dirasakan oleh manusia. Kasus positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia pertama kali terdeteksi pada Senin (2/3) untuk pertama kali diumumkan oleh presiden Joko Widodo.

Sejak hari itu jumlah kasus positif Corona semakin bertambah dari hari ke hari. Ada pasien yang meninggal dunia, banyak juga yang dinyatakan negatif dan banyak juga yang dinyatakan sembuh.
Berita terkini yang didapatkan mengenai kasus virus Corona ialah. Sabtu (11/4), pemerintah mengumumkan penambahan kasus baru positif Corona atau Covid-19 di Indonesia sehingga total menjadi 3.842 kasus Covid-19. Jumlah pasien yang sembuh bertambah 4 orang, sehingga total  menjadi 286 Orang. Sementara untuk kasus yang meninggal dunia terinfeksi Covid-19 bertambah 21 orang, sehingga total menjadi 327 pasien.

Tentu pemberitaan ini membuat masyarakat menjadi resah gundah gulana memikirkannya. Terutama untuk kota Dumai sendiri, awalnya masyarakat disini masih menganggap sepele dengan wabah ini, namun dengan berjalannya waktu, masyarakat kota Dumai mulai meningkatkan kewaspadaan diri agar tidak terkena virus tersebut.

Banyak orang tua yang menjadi overprotektif kepada anaknya. Anak dilarang berkeliaran diluar rumah, meningkatkan perhatian terhadap kebersihan diri anak, tidak bosan-bosannya orang tua mengingatkan agar anak rajin mencuci tangan dan menggunakan masker apabila hendak berpergian. Ini merupakan bentuk kasih sayang orang tua kepada anaknya, agar anaknya sehat selalu.
Para pelajar yang mulai merasa bosan dengan sistem belajar online yang diberikan, karena sistem belajar yang dirasakan kurang efektif, dan banyak permasalahan dari sistem jaringan sehingga ini terasa sangat mengganggu. Dan kini kami rindu belajar dikelas, karena pada dasarnya aku, kamu, dan kita adalah makhluk sosial, yang butuh berinteraksi secara langsung.

Untuk masalah perekonomian, banyak masyarakat yang mengeluh, terutama untuk para rakyat kecil, mereka bingung harus mendapatkan uang dari mana, karena pemerintah sendiri sudah memerintahkan untuk tetap berdiam diri didalam rumah, sedangkan para rakyat kecil mendapatkan uang dengan cara bekerja diluar rumah, seperti para pedagang, tukang becak, gojek, tukang parkir, buruh dan profesi lainnya.

Disaat yang berkuasa menutup mata dan telinga, pada saat itu pula rakyat kecil berjuang untuk keluarganya dirumah. Bukan berarti mereka tidak taat aturan, tetapi keadaan yang memaksa mereka untuk tetap bekerja diluar rumah, mereka juga merasakan takut dengan virus ini, tapi rasa sayang dan kewajiban kepada keluarga lebih besar dari pada rasa takut yang mereka rasakan.

Dan banyak juga orang kaya yang terbuka pintu hatinya untuk saling berbagi kepada sesama manusia, terutama kepada rakyat kecil. Seperti yang belakangan ini dapat kita lihat dijalanan kota Dumai sendiri, banyak orang yang rezekinya berlebih memberikan bantuan berupa sembako dan uang kepada orang-orang yang lebih membutuhkan, ini bisa dijadikan inspirasi untuk kita semua, disaat kita punya rezeki lebih maka bantulah orang yang memang membutuhkan bantuan kita, dan disaat kita tidak bisa membantu dalam bentuk material setidaknya kita bisa membantu dengan do'a, bukan malah menyebarkan berita yang tidak benar kepastian nya.

Mari kita sama-sama berdoa agar ujian ini bisa secepatnya berakhir dan Virus Corona ini bisa secepat nya pergi dari negri kita tercinta, dan semoga dibulan suci Ramadhan nantik kita masih tetap bisa melaksanakan aktivitas ibadah seperti biasanya. Aamiin.

***

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)