Mahasiswa KKN MBKM Unri Melakukan Kunjungan ke UMKM Tenun "Humaira" untuk Membuat Video Profil UMKM Serta Sosialisasi Pemasaran Digital
Tenun merupakan salah satu potensi UMKM di kampung Bandar
Pedada yang saat ini sedang berkembang. Pada senin, tanggal 21 Oktober 2024,
Mahasiswa KKN MBKM UNRI melakukan kunjungan ke rumah salah satu pengrajin tenun
di kampung Bandar Pedada, yang bernama Tenun “Humaira”. Nama “Humaira”
terinspirasi dari nama keponakan Sang Pengrajin tenun ini, yang kerap dipanggil
Kak Ulfi.
Sang Pengrajin, Kak Ulfi, berasal dari Bengkalis, yang membawa ilmunya serta mulai membuka usaha di
kampung Bandar Pedada di tahun 2018. Mulai belajar menenun dari tamat SMA, yang
pada awalnya hanya untuk mengisi waktu luang, namun seiring waktu bergeser
menjadi mata pencaharian dikarenakan minat pembeli yang ada. Ilmu menenun ini
diturunkan langsung dari ibunda kak Ulfi, yang juga kerap kali menenun di
kampung halamannya. Kak Ulfi sendiri masih tergolong muda, yaitu berumur 24
tahun.
Tangan lihai Sang Pengrajin memerlukan waktu sekitar 3-5
hari untuk “mengempak” atau mengerjakan satu kain songket berukuran kurang
lebih 2 meter. Kain songket dikerjakan dari jam 9-11 siang dan dilanjutkan lagi
dari jam 2-5 sore. Karena pengerjaan kain tenun hanya dilakukan oleh kak Ulfi
sendiri, maka lama pengerjaan kain songket juga tergantung dengan kesibukan kak
Ulfi saat itu.
Selain kain songket, tersedia pula kain bahan untuk membuat
baju kurung dengan tarif 200 ribu/ meter. Satu kain songket berkisaran dari 450
ribu sampai 600 ribu Rupiah tergantung dari kepadatan pola. Pola kain pun murni
di design oleh kak Ulfi sendiri, yang belajar otodidak dari buku.
Penjualan Tenun “Humaira” sudah dipasarkan ke Bengkalis,
namun penjualan masih berbasis mulut ke mulut. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN
MBKM Unri memberikan saran dan bantuan untuk menguatkan Marketing secara Online
(Digital Marketing) dengan cara membuat profil UMKM berbentuk video dan
sosialisasi bagaimana memasarkan produk di jejaring sosial media.
Di kampung Bandar Pedada ini, hanya kak Ulfi sendiri lah
yang menjajakan kain tenun secara komersial, dengan nama brand “Humaira”. Namun
sangat disayangkan, potensi kampung yang menarik ini belum dikenal banyak orang
dan pasarannya pun belum sampai ke Pekanbaru. Sebab itu, dengan bantuan dari
Mahasiswa KKN MBKM UNRI, diharapkan Tenun “Humaira” dapat lebih dikenal oleh
banyak orang, serta dapat memberikan kebanggaan bagi Kampung Bandar Pedada yang
penuh dengan orang-orang berbakat dan berpotensial ini.