Sultan dan Kesultanan

SahabatRiau
0
SAHABATRIAU , Adalah dua istilah yang sedang marak dibicarakan saat ini. Sultan yang semula adalah julukan  pimpinan kekuasaan monarki Muslim, kini oleh anak gaul bergeser menjadi seorang kaya-raya yang dapat membeli dan menikmati apapun disebabkan melimpahnya kekayaannya itu. Dan tidak perlu dikaitakan dengan sebuah kedaulatan dan silsilah Kesultanan manapun. 

Namun pada kesempatan lain, kesultanan-kesultanan lama mulai pula lahir kembali dan menunjukan eksistensinya. Daulat-daulat Tuanku itu, meskipun datang dengan tema khazanah lokal, namun tetap saja membawa sekali konflik perebutan kedudukan diantara silsilah ahli waris kesultanan. 

Menjadi menarik adalah, ketika Sultan tanpa Kesultanan itu, mampu menarik influenser dan dan berkuasa di jagat medsos, menghasilkan upeti yang melimpah atas populeritas itu. 

Kesultanan yang muncul dengan penobatan Sultan-sultan baru pula makin menebarkan misi-misi imperium melalui pergulatan budaya serta kolaborasi politik lokal. 

Bagaimana endingnya siapapun boleh punya asumsi namun kini yang pasti keduanya sedang berkemas menjadi alternatif transformasi kekuasaan baru dari metamarfosa Demokrasi serta varian-variannya. 

Penulis : Rizal Akbar


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)