Mubaligh Kurang Bahan

SahabatRiau
0
Foto: Ilustrasi
SAHABATRIAU, Mubaligh menjadi kebutuhkan masyarakat Muslim pada bulan Ramadhan. Padatnya agenda dakwah di bulan ini mulai dari Siraman Rohani Ramdhan Jelang Sholat Tarawih, kultum ba'da Subuh, Zuhur dan Asyar sampailah pada peringatan Nuzul Quran. Semuanya memerlukan seorang Mubaligh/gah. Permintaan besar akan Mubaligh ini datang dari Masjid, Mushala dan perkumpulan-perkumpulan tertentu baik formal maupun informal.

Ledakan permintaan Mubaligh pada bulan ini, mengakibatkan hadirnya mubaligh-mubaligh dadakan yang belum matang berdakwah. Biasanya Mubaligh dadakan, atau musiman ini selalu kekurang bahan meskipun hanya untuk bertutur 10 SD 15 menit. 

Para Mubaligh dadakan biasanya menghapal materi yang akan disampaikan, mengulang-ulang ungkapan, miskin pengetahuan sehingga selalu tidak fokus pada materi dakwahnya. Mereka terlihat lebih mementingkan penampilan dan tekanan intonasi suara agar terlihat menarik. 

Para Mubaligh ini perlu pembinaan, baik dalam pemahaman keagamaan, logika serta retorika dakwah sehingga mereka tidak terus menjadi pendakwah cadangan atau hadir hanya untuk memenuhi kebutuhan. 

Penulis: H. M. Rizal Akbar

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)