Covid 19: Kamukah yang egois itu?

SahabatRiau
2
Oleh : Nini Nursima
Mahasiswa IAITF Dumai

Raut itu penuh dengan seribu kata kecewa yang tak bisa terlampiaskan melalui kata-kata, senyum yang  tak penuh itu, menjelaskan. Berbalik arah dengan topangan kaki yang mulai tak berdaya, rasa letih yang mulai menguasai, gerah, dan haus hampir putus asa!

Itulah yang dirasakan oleh banyak konsumen saat tidak mendapatkan apa yang mereka butuhkan di berbagai tempat. Ketika barang yang mereka butuhkan terdapati, mereka terkejut dengan harganya yang begitu tinggi. Inilah salah satu contoh  korban covidiot.

Keegoisan itu membunuh saudaramu! kamu yang mempunyai akses untuk membeli barang-barang primadona saat pandemic Corona, jangan naikkan harganya! Mereka buruh padat karya, penopang ekonomi bangsa, membutuhkan nya, tapi berpikir ribuan kali untuk membelinya (Ex. Masker vitamin dan hand sanitizer), Mereka kelas ekonomi atas berbondong-bondong melakukan panic buying hingga yang membutuhkan tak kebagian. Tanyakan pada dirimu ini antisipasi atau kepanikan irasional? Kamu yang nekat berpergian, menganggap ini liburan, tak mengindahkan anjuran, melanggar protokol kesehatan, hati nuranimu dimana? Pemuda-pemudi yang masih nongkrong wara-wiri malam mingguan, harus diberi pemahaman seperti apa agar kamu paham tentang apa yang sedang dihadapi dunia.

Mereka yang berada di Garda terdepan  harus rela mempertaruhkan nyawa, menjauhi orang yang tersayang karena menganggap diri mereka berbahaya. Rasa pengap yang luar biasa, cucuran keringat yang deras, kerutan di setiap jari hingga haus yang harus mereka tahan ketika menggunakan APD lengkap, memerahnya wajah, serta bekas masker N95 cukup menceritakan kepada kita tentang pengorbanan itu.

Tidakkah kamu kasian kepada mereka para pedagang, para penjaga toko, para buruh harian lepas, yang tetap harus bekerja demi keluarga tercinta ber paparan langsung dengan banyaknya manusia yang mereka tidak tahu apakah mereka sehat, ODP, PDP atau jangan-jangan positif. Mereka yang bekerja larut malam harus langsung mandi ketika sampai di rumah, dinginnya air dan tak kuatnya tubuh menahan hawa dingin harus mereka tahan agar keluarga tersayang tidak kenapa-kenapa.

Saudaraku, keegoisanmu menaikkan harga jangan sampai membunuh mereka yang tak mampu membeli. Saudaraku, keegoisanmu untuk ngumpul, nongkrong, dan berpergian jangan sampai membuat para Dokter dan tenaga medis muak dan tidak ingin lagi berkorban. Saudaraku jangan menzalimi siapapun. Jangan egois! Mari sama-sama hadapi musibah ini dengan lapang dada, dan tetap bersabar, bersama berkontribusi, mainkan peran masing-masing, jangan hanya memikirkan diri sendiri dan keluarga, pikirkan juga lingkungan kita agar tetap kondusif, jangan lakukan hal yang merugikan orang lain,  taati aturan pemerintah bersama kita putuskan mata rantai penyebaran Covid 19. Ingat Covid 19 bukan hanya tentang kamu dan keluargamu tapi tentang kita semua.

***

Posting Komentar

2Komentar

Posting Komentar